Intense Debate Comments

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 10 Maret 2011

Futur, Penyebab dan Obatnya.

Seorang penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. Futur yaitu rasa malas, enggan, lamban dan tidak semangat, padahal sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh dan penuh semangat.

Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da'i dan penuntut ilmu. Sehingga menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan, misalnya futur dalam menuntut ilmu syar'i, futur dalam aktivitas dakwah, futur dalam beribadah kepada Allah dan lainnya.

Orang yang terkena penyakit futur ini ada 3 golongan:

   1. Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali.
   2. Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.
   3. Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.

Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim  selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada  yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.

Diantara sebab-sebab futur:

   1. Hilangnya keikhlasan
   2. Lemah dalam menuntut ilmu syar'i
   3. Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat
   4. Fitnah(cobaan) berupa istri, anak dan harta
   5. Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
   6. Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dan cita-cita duniawi
   7. Melakukan dosa dan maksiat serta memakan barang-barang yang haram
   8. Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah)
   9. Lemahnya iman
  10. Menyendiri (tidak mau bergaul dengan komunitas yang baik)
  11. Lemahnya pendidikan

Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahui orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahui orang-orang yang enggan mengetahuinya.

Diantara obat penyakit futur adalah:

   1. Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjamaah di masjid, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat tahajjud dan witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain-lain dari amal-amal ketaatan.
   2. Merasa selalu diawasi Allah ta'ala dan banyak berdzikir kepada-Nya
   3. Ikhlas dan bertakwa
   4. Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid'ah dan kemaksiatan)
   5. Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah dan dauroh-dauoroh syar'iyyah.
   6. Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri
   7. Mencari teman yang baik (shalih)
   8. Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap su'ul khatimah (akhir kehidupan yang jelek)
   9. Sabar dan belajar untuk sabar
  10. Berdoa dan memohon pertolongan Allah

Sumber: Menuntut Ilmu, Jalan Menuju Sorga karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Cinta Ditolak, Doa Bertindak

Bismillahirrahmanirrahim..

Lagi-lagi tentang cinta,tapi ini lah bahasan menarik yang selalu di cari para sahabat. Entah itu motivasi atau hal-hal terkait dalam masalah ini. tapi mari kita lihat cinta dari sudut pandang yang berbeda.

Sudah bukan rahasia lagi ketika cinta di tolak maka pemilik cinta akan merasakan patah hati yang berjuta rasanya. Entah itu ketika di tolak untuk ta’aruf bahkan ketika di tolak. Tapi kalo di tolak karna di tolak buat pacaran,itu lebih baik dari pada mendekati zina nantinya.



Prinsip orang jahil,bila cinta di tolak dukun bertindak.. Naudzubillah..yang kayak gini harus di basmi. Padahal kata Rasulullah bila kita mendatangi dukun, sholat kita bisa gak di trima selama 40 hari,ini bagi yang sholat bagi yang jarang sholat bisa lebih parah lagi.
“Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”.( Hr Muslim dan Ahmad )
“Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad” ( Hr Tirmidzi )
Tapi berbeda bila seorang muslim yang beriman kepada Allah. Dia tak akan mungkin meminta sesuatu selain padaNya. Apalagi masalah cinta yang di tolak,masih ada cinta yang tak pernah di tolak yaitu cinta kita pada Allah Azza Wa Jalla.

Memang benar ketika cinta di tolak akan timbul rasa sakit hati atau sakit-sakit yang lain,tak terkecuali ikhwan atau akhwat. Pun ketika seorang laki-laki mengutarakan maksud hati untuk melamar,itu berat. Begitupun saat seorang wanita akan menjawab keputusannya,itu juga hal yang berat. Jadi sebenarnya sama-sama berat. Jadi ketika seseorang di tolak itu adalah sebuah resiko saat kita berani menyatakan keinginan kita. Keberanian itu pun sudah memberikan nilai tersendiri di hati.

Tak ada cara lain ketika hati ini meminta obat, maka obatnya hanya mendatangiNya, mendatangi Allah. Karna Dia lah tempat mengadu yang paling mengerti tentang apa yang kita butuhkan bukan selalu apa yang kita minta. Dia pasti lebih tau siapa jodoh kita yang sebenarnya.

Meskipun cinta di tolak,mendingan doa yang bertindak. Bukan doa yang macam-macam,atau doa yang lagi trend sekarang. Misal, bila dia bukan jodohku maka jadikanlah dia jodohku. Lho doa kok maksa,kalo kita di paksa kan juga gak mau,masa mau memaksakan kehendak kita sama Allah.

Doa kan lah yang baik,buat diri kita maupun doa buat orang yang telah menolak kita. Bila kita mau dan mampu untuk paham apa yang sudah di rancang Allah untuk kita,maka sakit hati itu akan segera sirna.

Doa yang baik akan membawa kita pada kebaikan pula. Misal kita berdoa, Yaa Robb,temukanlah dia dengan jodoh yang sholeh. Dengan doa yang seperti itu tak menutup kemungkinan jodoh kita adalah seorang sholeh/sholehah.
Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)
So sahabat..Patah hati memang hal yang wajar,yang tidak wajar adalah ketika kita patah hati secara berlebihan. Allah sudah punya rencana tersendiri untuk kita.

Cinta di tolak, bukan berarti kita putus asa. Cinta di tolak, bukan berarti hari esok tak ada lagi. Cinta di tolak, Allah akan tetap dan selalu menerima cintamu.

Ku Ingin Mencintaimu Karena Agamamu, Bila Agamamu Hilang Atas Dirimu Maka Hilang Jua lah Cintaku..

Wallahu’alam bi Shawwab.



Sumber : www.bukanmuslimahbiasa.com

Di Tepi Kesetiaan

Fathimah mengenang ketika suaminya, Umar ibn 'Abdul 'Aziz mulai memegang amanah kekhalifahan. "Mungkin ada orang lain yang lebih banyak shalat dan ibadahnya daripada Umar," kata Fathimah, "Tapi aku belum pernah menyaksikan orang yang lebih takut kepada Allah daripadanya."

Pengangkatannya menjadi Amirul Mu'minin memang menjadi sebuah jungkir balik hidup yang dahsyat bagi Umar. Seorang sahabatnya menyaksikan ketika di hari-hari ia memangku jabatannya, Umar memegang sehelai kain seharga 3 dirham dan berkomentar, "Ini terlalu halus untukku!" Sang sahabat tersenyum. Tapi tak terasa, air matanya meleleh deras.

"Mengapa kau tersenyum?" tanya Umar. Sahabatnya itu menerawang ke arah lain sambil menghela nafas. "Aku ingat saat kau masih seorang pemuda di Madinah," katanya. "Kau menganggap ringan terlambat shalat berjama'ah karena masih sibuk menyisir rambut. Dan kau..." Sahabatnya itu tersenyum lagi, sambil geleng-geleng kepala seolah geli. "Kau pernah mengatakan saat itu bahwa kain seharga 3.000 dirham terasa sangat kasar. Lihat dirimu sekarang! Kau katakan kain seharga 3 dirham sebagai terlalu halus."

Umar ikut tersenyum. Matanya kaca. Fathimah pun mengenang ketika sekali waktu Umar duduk di sampingnya kemudian berbisik lembut kepadanya, "Engkau pasti tahu dari mana ayahmu memberimu permata yang kau pakai ini. Oleh sebab itu, apakah engkau keberatan bila permata ini kita taruh dalam sebuah kotak lalu kita masukkan ke Baitul Maal?"

Fathimah terhenyak. Ia menatap lelaki yang amat dicintainya itu. Dirabanya permata yang menggantung di lehernya itu. Permata itulah satu-satunya perhiasannya yang masih tinggal. Ia sangat menyayanginya. Permata yang penuh kenangan. Permata itu hadiah dari ayahnya yang sekaligus paman Umar, Khalifah 'Abdul Malik ibn Marwan di hari pernikahan mereka.

"Terlebih dahulu," kata Umar, "Aku akan membelanjakan simpanan Baitul Mal yang lain, dan kalau sudah habis barulah akan kugunakan permata itu untuk kepentingan kaum muslimin."

Fathimah akhirnya tersenyum. Dibukanya pengait kalungnya. Diserahkannya permata itu ke genggaman suaminya. Dan Umar, dengan tubuhnya yang kini kurus, memeluknya tanpa kata. Mesra, dan lama. Fathimah tahu artinya. Seolah-olah ia mendengar suara lembut Umar, "Terima kasih atas kesetiaanmu padaku di jalan yang mendaki lagi sulit ini. Semoga Allah mempersatukan kita dalam kehidupan yang lebih indah di sisiNya."

Kelak, ketika Umar wafat dan adik Fathimah yang bernama Yazid ibn 'Abdul Malik menggantikannya sebagai Khalifah, ujian kesetiaan itu datang. Yazid yang tahu perhiasan kesayangan kakaknya membawa kembali permata itu. Dengan penuh sayang, diletakkannya permata itu di genggaman tangan kakaknya. Fathimah menggeleng sambil tersenyum. "Aku telah menjauhinya ketika Umar masih hidup. Bagaimana mungkin aku berdekat-dekat dengannya ketika Umar telah tiada?" begitu katanya.

Dari Buku Salim A. Fillah, Jalan Cinta Para Pejuang

Untukmu, Kelak, Anakku

Wahai anakku..
Tiadakah kau tahu  bahwa alam tersenyum manis padamu hari ini
Bulan bergembira di porosnya
Bintang-bintang ceria sesamanya
Dan planet-planet bertasbih mendoakanmu

Tiadakah kau tahu, anakku
Bahwa Allah begitu sayang padamu
Menobatkanmu jiwa yang fitrah
Engkau bersih di seluruh tubuhmu

Engkau suci diawal nafas dan detak jantungmu

Wahai anakku..
Wajahmu bak ibumu saat pertama kali ayah temui nafasnya
Tampan hatimu bak ayahmu yang akan menghadapi banyak ujian
Sejak engkau lahir hingga kelak engkau beranjak dewasa

Ayah ingin engkau tahu, anakku
Suci-mu saat ini adalah ujian
Tangismu adalah doa
Dan susu yang kau minum itu bisa jadi amal juga jadi dosa

Wahai anakku..
Ayah dan ibu berharap dengan doa
Semoga engkau cepat tumbuh dewasa karena Tuhan menanti jihadmu
Menebarkan cinta Ilahi
Menyerukan ayat-ayat Tuhan
Menemukan Syurga Firdaus di jalan-Nya
Dan Berjumpa dengan-Nya

Nak, Ayah dan ibu cinta padamu!

sumber: http://www.facebook.com/notes/ocha-hesti-full/untukmu-kelak-anakku/10150111285403802

JIka Sayang Tak Tertampakkan

Diam senjataku saat hati gemuruh merindunya.
Sesekali ingin aku berontak atas rasa yang harus tertahan.
Ada lelah yang tergurat dalam detak nadi perjuangan.
Merenung,
Menangis,
Bahkan ingin teriak sekerasnya.


Namun inilah fitrah yang harus dijejaki.
Rasa itu hadir menyusup halus ke kedalaman hati.
Tak ku pungkiri indah nian taman hati saat cinta mulai menari-nari.
Namun syaitan pengganggu kian kuat juga menari mengganggu isi hati.


Saat angin rindu tersampaikan pada hatiku
Ingin jua rinduku ku sampaikan pada deburan ombak yang berkejaran untuk tersampaikan padamu.
Rasamu juga tertanam dalam rasaku.
Namun rasa yang terhias dengan sayang tak pantas terucap kini.

Marah dan melemah itu mungkin yang terjadi padamu.
Namun sikapku belum kau pahami.

Duhai yang kusayang dalam hati.
Jika mulut tak terucapkan sayang untukmu.
Jika sikap tak sampaikan sayang untukmu.
Cukuplah kini hati yang menyayangimu dengan tidak mengatakn jua rindu dan sayang padamu.
Karna tak pantaslah itu terucap dan tertampakan sebelum khitbah kau kumandangkan.

Fahamilah..
Menyayangi itu bukan mengatakan sayang sebelum halal karna justru tu menjerumuskan.
Namun setelah halal barulah sayang itu wajib di persembahkan.

Wallahu'alam


***N.A'viewh'***

Canda Suami Istri ( Kita Akan Masuk Syurga )

Seorang lelaki yang pendek dan buruk rupanya suatu hari duduk-duduk bersama istrinya yang sangat cantik. Si lelaki tak berkedip memandang wajah istrinya yang cantik jelita.

Agak tersipu-sipu, sang istri pun sang istri berkata, “Kau ini kenapa sih, kok dari tadi memandangku saja?”

“Kulihat wajahmu,” jawab si suami, “semakin hari kok semakin cantik saja. Maka setiap kali aku melihatmu, semakin bertambah syukurku.”

“Ya, “kata si istri,” dan kita berdua nanti akan masuk surga.”

“Lho, darimana kautahu?”

“Bukankah hamba yang bersyukur dan hamba yang bersabar akan masuk surga. Kau bersyukur karena mendapat anugerah istri seperti aku. Sedangkan aku bersabar mendapat cobaan berupa suami seperti kau.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More