Intense Debate Comments

Minggu, 31 Juli 2011

Cara Menyambut Bulan Ramadhan


Berikut adalah beberapa cara untuk Menyambut Bulan Ramadhan:

1. Berbahagia, Bergembira dan Ceria Saat Datangnya Bulan Ramadhan

Tersebut dalam hadits bahwa Rasulullah saw menyampaikan berita gembira kepada para sahabat tentang kedatangan bulan Ramadhan.
"Barang siapa yang bahagia menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, maka Allah haramkan jasadnya masuk neraka" (Al-Hadist)
dan
Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw saat Ramadhan tiba bersabda: Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, Allah telah wajibkan atas kalian puasa di siang harinya, pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu, pada bulan ini ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang dari kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang (H.R. Ahmad).

2. Niat dan tekad yang sungguh-sungguh

Tanamkan tekad yang disertai dengan keikhlasan untuk konsisten dalam beramal saleh dan beribadah pada bulan Ramadhan ini. Ingat sabda Rasulullah Saw.: 
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan ikhlas maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.”
Siapa yang berazam dengan sesungguhnya kepada Allah SWT niscaya Dia akan sungguh-sungguh pula dalam merealisasikan tekadnya serta memberi pertolongan kepadanya untuk berbuat taat dan memudahkan berbagai jalan kebaikan. Allah SWT berfirman:
Tetapi jika mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (Q.S. Muhammad: 21)
3. Memperbanyak doa

Memperbanyak doa agar :
a. Allah SWT memberi kesempatan kita untuk bertemu Ramadhan.
b. Saat bertemu Ramadhan kita dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
c. Kita bersemangat dalam mengisi Ramadhan dengan berbagai amal shalih.
d. Kita dihindarkan dari berbagai hal yang akan mengganggu upaya optimalisasi Ramadhan.

Saat beliau saw melihat munculnya hilal yang menjadi pertanda awal bulan, beliau berdo’a:

Dari Ibnu Umar ra ia berkata: Rasulullah saw jika melihat hilal beliau bersabda: Allah Maha Besar, ya Allah, jadikanlah hilal ini hilal yang membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufiq kepada segala hal yang dicintai dan diridhai Tuhan kami, Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah (H.R. Ahmad dan Ad-Darimi, redaksi yang dipergunakan adalah redaksinya, juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan dinilai shahih olehnya).

Diriwayatkan juga bahwa saat Ramadhan tiba, beliau saw berdo’a:
Ya Allah, selamatkan saya untuk Ramadhan dan selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan dia sebagai amal yang diterima untukku (H.R Ath-Thabarani dan Ad-Dailami).
Setelah kita berdoa dan doa kita dikabulkan Allah SWT, hendaklah kita istiqamah (konsisten) dengan apa yang kita minta serta tidak mengikuti jalan orang-orang yang tidak berilmu, sebagaimana tersebut dalam cerita nabi Musa dan Harun as. Allah SWT menceritakan kejadian itu dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui”. (Q.S. Yunus: 89).

4. Memperbanyak pujian dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk bertemu Ramadhan.

Imam Nawawi berkata: disunnatkan bagi siapa saja yang mendapat kenikmatan baru yang tampak jelas atau bagi yang terhindar dari cobaan yang tampak jelas untuk melakukan sujud syukur atau memperbanyak pujian kepada Allah.
Dan merupakan kenikmatan terbesar saat kita mendapatkan taufiq untuk melakukan ketaatan, dan saat kita memasuki Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat adalah sebuah kenikmatan besar yang patut kita ekspressikan dengan memperbanyak pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT.

5. Menyusun perencaan yang baik untuk optimalisasi Ramadhan.

Banyak orang menyusun rencana matang dan rinci untuk urusan dunianya, namun, sering sekali lupa menyusun rencana yang baik untuk akhiratnya. Ini pertanda bahwa mereka belum memahami dengan baik missi hidupnya. Karenanya, banyak peluang kebaikan luput dari mereka. Mengingat Ramadhan banyak menjanjikan berbagai kebaikan, sudah selayaknya bila seorang muslim memiliki rencana yang matang dalam hal ini. Buku pendek yang ada di tangan anda ini semoga bisa membantu dalam hal ini.

6. Ilmu dan pemahaman yang baik tentang puasa dan ibadah-badah serta hukum-hukum Ramadhan

Adalah kewajiban setiap mukmin untuk beribadah kepada Alalh SWT atas dasar ilmu dan pemahaman, dan tidak ada alasan untuk tidak mengetahui kwajiban-kewajiban yang telah Allah SWT fardhukan atas hamba-hamba-Nya. Termasuk dalam hal ini adalah puasa Ramadhan. Karenanya, seyogyanya setiap muslim mengetahui masalah-masalah puasa dan hukum-hukumnya sebelum bulan puasa itu datang, agar puasa yang dia lakukan menjadi sah dan diterima di sisi Allah SWT. Allah SWT berfirman:
Maka bertanyalah kepada ahli dzikir jika kalian tidak mengetahui (Q.S. Al-Anbiya’: 7).
7. Bertaubat dengan sungguh-sungguh

Tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa dan keburukan, serta taubat yang benar dari segala kemaksiatan, mencabut diri darinya serta tidak akan kembali kepadanya, sebab bulan Ramadhan adalah syahrut-taubah (bulan taubat), oleh karena itu, siapa saja yang tidak bertaubat pada bulan ini, kapan lagi ia akan bertaubat?
Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung (Q.S. An-Nur: 31).
dan
“Setiap manusia adalah pendosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat” 
8. Pengkondisian jasmani dan ruhani

Dari Aisyah: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw. berpuasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa (sunah) lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (Muttafaq Alaih)

Pengkondisian jiwa dan ruhani melalui bacaan, telaah kitab dan buku, mendengar kaset Islami yang berisi ceramah atau pelajaran yang menjelaskan keutamaan-keutaam puasa dan hukum-hukumnya agar jiwa menjadi kondusif untuk taat. Rasulullah saw telah menyiapkan jiwa dan spirit para sahabat untuk optimalisasi Ramadhan pada akhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda:

Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan… (H.R. Ahmad dan Nasa-i).

9. Persiapan dan perencaan yang baik untuk melakukan dakwah,
melalui:
a. Menyiapkan bahan-bahan ceramah yang baik untuk disampaikan dalam kesempatan-kesempatan kultum yang ada.
b. Membagikan buku-buku mau’izhah, dan fiqih terkait dengan Ramadhan.
c. Menyiapkan hadiah Ramadhan. Bisa saja isinya berupa buku, kaset dan semacamnya, lalu dikemas khusus dengan label: bingkisan Ramadhan・
d. Mengingatkan kepada orang-orang yang memiliki kecukupan untuk memperhatikan fakir miskin, memperbanyak sedekah dan menunaikan zakat.

10. Menyambut Ramadhan dengan membuka lembaran putih bersama:
a. Allah SWT dengan cara bertaubat dengan sesungguhnya.
b. Rasulullah saw dengan cara taat kepadanya dalam hal yang ia perintahkan dan meninggalkan segala yang dicegah dan dilarang.
c. Kedua orang tua, istri/suami, anak-anak, kerabat, sanak famili, handai tolan dan semacamnya.
d. Masyarakat tempat ia bertempat tinggal agar menjadi hamba yang shalih dan bermanfaat. Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

Seutama-utama Manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia

Download Artikel Cara Menyambut Bulan Ramadhan yang lebih lengkap [DOWNLOAD]

Referensi: http://www.islamhouse.com
http://azayaka.wordpress.com

Sudah Baca Artikel Dibawah ini?

0 komentar:

Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More