Intense Debate Comments

Sabtu, 16 April 2011

Ini Daftar Keinginanku, Kamu, dan Semua Orang


Aku ingin menjadi sempurna,
padahal aku tahu kesempurnaan itu hanyalah milik Allah
dan aku hanya ingin mensyukuri atas apa yang telah kumiliki.

Aku ingin kaya,
padahal aku tahu, kekayaan tidak menjamin hidupku bahagia
dan aku cukup menjadi seseorang yang sederhana saja.

Aku ingin cantik,
padahal aku tahu, kecantikan itu hanyalah kulit luar dan tidak akan abadi, dan aku hanya ingin hatiku secantik-cantiknya.

Aku ingin hidup bahagia,
padahal aku tahu kebahagiaan itu bisa aku dapatkan dari diriku sendiri, dan oleh karena itu aku harus belajar menciptakan kebahagiaanku sendiri.

Aku ingin dicintai semua orang,
padahal aku tahu, cinta itu hanyalah bersifat sementara, dan aku memerlukan kecintaan dari Allah.

Aku ingin mendapatkan suami yang ganteng/istri yang cantik, kaya, dan perhatian,
padahal aku tahu kita tidak bisa mendapatkan sesuatu persis dengan yang kita inginkan, karena semua orang mempunyai kekurangan dan kelebihan, dan aku belajar untuk bersyukur atas seseorang yang telah mendampingiku.

Aku ingin memiliki anak-anak yang lucu,
padahal aku tahu, masa ‘kelucuan’ itu ada batasnya dan anak shaleh/shalehahlah yang tidak ada batasannya.

Aku ingin menunjukkan sisi kecantikanku pada orang lain,
padahal aku tahu itu adalah aurat yang apabila ada seorang lelaki yang bukan muhrim melihatku dengan nafsu, maka akan menjadi penghalangku memasuki syurga, dan aku ingin kecantikanku hanya untuk muhrimku.

Aku ingin memperoleh kehormatan,
padahal aku tahu itu hanyalah soal status dan jabatan, toh semuanya akan berakhir apabila maut datang menjemput.

Aku ingin hidup tanpa ujian,
padahal aku tahu, dengan ujian aku bisa belajar untuk hidup.
Bukankah kasih sayang Allah terkadang ditunjukkan dalam bentuk ujian hidup?

Aku ingin mempunyai baju yang bagus, keren, dan mahal,
padahal aku tahu, baju terakhir yang akan aku pakai hanyalah kain putih beraroma kapur barus.

Aku ingin mendapatkan segalanya,
padahal aku tahu, dunia ini hanyalah untuk tempat singgah sementara,
dan akhirat adalah tempat pelabuhan terakhir.

Allah lebih tahu apa yang aku butuhkan, bukan sekedar apa yang aku inginkan. Karena Ia Mahatahu.


Sumber : kotasantri.com

Sudah Baca Artikel Dibawah ini?

0 komentar:

Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More